Jumat, 17 Januari 2014

AIR "berkah" PERADABAN


 Dewa Poseidon 
(sumber http://markandrewholmes.com)
Saya termenung ketika melihat di tayangan berita di semua stasiun TV bagaimana banjir melanda hampir semua wilayah di Indonesia,  saya bertanya dalam diri apakah ini perubahan cuaca? Ini adalah bencana ? apakah ini peringatan Tuhan?
 Dalam mitologi yunani dewa air adalah Poseidon penguasa lautan yang memiliki senjata trisula yang biasa menyebabkan gempa bumi dan banjir  Poseidon berkendara kuda yang berbadan ikan. Bangsa Romawi memuja dewa air neptunus yang merupakan dewa penguasa laut, sungai, dan danau. Untuk memuja Neptunus dua kuil di Roma yakni di dekat Circus Flaminius dan Basilica Neptuni, dibangun di Campus Martius. Orang India percaya dewa baruna adalah penguasa air dan  wisnu adalah dewa yang membangun semesta berasal dari empat unsur tanah,air,udara dan api. 
air (arche) menurut Thales yang membentuk kehidupan di dunia,  dari air kemudian melahirkan jiwa dalam kehidupan di dunia, Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Manusia menggunakan air untuk keberlangsungan kehidupan, bahkan bagi suku-suku di jazirah arab penguasaan kepada sumber air penanda status sosial ekonomi politik. Banyak peperangan antar suku karena persoalan perebutan sumber daya air, begitu pentinganya air bagi mereka.
Kecantikan Cleopatra adalah simbol kecantikan peradaban mesir yang membuat Alexander the great jatuh cinta, simbol kecantikan itu adalah simbol peradaban sungai nil kerajaan Memphis. Dibelahan lain Huang He adalah tempat lahirnya peradaban Tionghoa dimana aktivitas pertanian bermula di lembah Sungai Kuning. Bangsa arya membangun peradaban mereka di sungai Indus yang hari ini terlihat dua negara besar Pakistan dan India.    
Manusia menjadikan air sebagai  titik membangun peradaban selain karena kebutuhan dasar,  juga sudah kodratnya ¾  dari bumi adalah air. Sebuah keniscayaan bagaimana manusia harus menjadi sahabat alam. Pengetahuan dan Teknologi pengairan di bangun oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya ini mulai dari sistem irigasi untuk kebutuhan pangan  sampai waterboom untuk kebutuhan rekreasi. Jutaan prosa dan lagu lahir dari kata air, air merupakan simbol ketenangan dan keindahan.  Patung-patung dan taman kota yang menghiasi  kota-kota besar tak elok tanpa ada air,  kecantikan kota Venesia adalah hasil olah pikir manusia kota indah dan menawan dibangun  diatas air.
Berabad-abad yang lalu air marah kepada manusia, air marah karena mereka menyalahi kodrat kemanusiaan. Tuhan memerintahkan  NUH membangun bantera untuk menyelamatkan mereka yang  percaya pada alam dan kemanusiaan.  Tenggelamnya kota Atlantis dalam dialog  plato Timaeus dan Critias mungkin juga karena kemarahan Dewa Poseidon. Tsunami, banjir, tanah longsor dan bencana lainnya karena manusia kehilangan rasa bersahabat dengan alam.
Saya sering terbangun dengan kaget di kota ini, tak ada hujan tak ada angin Sungai Mahakam sering datang menyapa sampai depan rumah. Mungkin karena pemimpin kota ini tidak bersahabat lagi dengan alam.  

Balikpapan  17 Januari 2014
senyum sungai mahakam  depan lembuswana samarinda

Kamis, 16 Januari 2014

LEMBUT KELELAHAN


dancer 89 d'club
ilustrasi

Perempuan itu bernama Lembut, waktu anaknya Permata yang berusia lima tahun bersekolah di playgroup bertanya tentang “siapa ayah?”. Maka dia selalu terkenang dengan kuasa cinta yang memaksanya keluar dari rumah bersama lelaki berdarah Arab Menado, kekasih tercinta yang membuatnya selalu hangat hingga buah cinta terlarang hadir dalam rahimnya. Masa itu bagi perempuan yang kala itu bernama lengkap Andi Besse Lizanti Daeng Tanang adalah bagian dari dunia yang paling istimewa, dimana simbol putri karaeng dengan aliran darah biru serta satu-satunya anak yang menikmati pendidikan sampai perguruan tinggi, kebanggan harga diri kampung dan adat dengan status Miss Adat Nusantara pemenang lomba putri adat nusantara yang mewakili negeri para pelaut ulung.
Sudut malam 1
”sini sama om, om senang om bayar” sapa lelaki setengah abad setelah menegak satu sloki red’s di cafĂ© Longstrip disudut lain Lelaki dengan dasi yang longgar berseru ”lembut buat om herman senang dong” diringi cekikikan para perempuan-perempuan lainnya. Lembut meliukkan badannya dengan gemulai yang hanya dibalut tanktop dan underweare membuat lembaran uang merah melayang dan terus mengalir mengikuti alunan musik DJ dan desahan kagum para pencari kepuasan malam.
Sisi malam 2
“Tuhan beri bunda rezki yang banyak, biar besok permata diajak jalan ke-mall, Amin” gumanmnya dengan terpejam dibalik selimut bergambar dora-dora. Permata begitu manis dengan senyum tipis di sudut bibir mengingat janji Besse mengajaknya ke mall membeli sepatu yang punya roda seperti milik Umi teman playgroup anak ketua RT sebelah rumahnya.
Sudut malam1
Sudah hampir tiga tahun lembut menjalani hidup sebagai penari striptease di hotel-hotel berbintang lima, reputasi lembut cukup tenar sebagai penari dibalik hangatnya dunia malam. “Ini adalah pilihan hidup, anakku besok mau beli sepatu, susu dirumah sudah habis, lusa gaji pembantu mesti dibayar“ teriak lembut dalam hati. “ayo lembut lepas tanktopnya” disertai gelak tawa serta tatapan tak berkedip melihat lekukan tubuh tanpa cela.

*****
Hari Ini….
Waktu adalah saat yang terhenti dengan guman detik-detik yang berlalu, Keresahanku akan jalan yang aku pilih goyah oleh realita hidup yang yang seakan tak berpihak, walau aku sadari dari bahwa hidayah Tuhan datang dengan jizim yang partikular.
Jam ini…..
Hisapan demi hisapan serta tegukan demi tegukan masuk melalui aliran darahku dan semakin menyesakkan dada yang mengantarkanku pada ekstase seakan meledakkan adrenalin. Denyut nadi makin kencang, detak jantungngku memburu seiring semangat yang hampir pupus menangkap pendar hidup. Tegukan demi tegukan membasahi tenggorongan yang kering untuk berteriak meminta permbelaan kepada dunia. Augh..uahhh…aku sendawa…sendawa yang sangat memilukan. Teringat kenangan masa lalu semakin tajam menyeruak menembus setiap dinding-dinding ingatanku, aku kalah melawan lentingan marijuana dan sebotol mansion house seakan mereka menertawai setiap ejaan-ejaan yang keluar dari batinku.
Menit ini…..
Kenangan akan tiga desakan maaf yang menyeruak dalam batinku, Ini adalah kali ketiga lelakiku yang sangat kucintai meninggalkanku, ini yang paling menyakitkan, ingat ini yang paling menyakitkan.
Maaf tiga ”Aku memaafkanmu ditengah perjuanganku untuk melahirkan anaknya saat kakiku satu di liang kubur suamiku yang sangat kusanyangi tidak disampingku tetapi berpesta di Longstript Cafe”.
Maaf dua ”Aku memaafkanmu ketika kau meninggalkan aku sesaat sehabis akad pernikahan yang dipaksakan atas nama kehormatan keluarga, padahal engkau telah berjanji untuk menjaga diriku untuk selamanya”.
Maaf Satu ”Aku memaafkanmu kali pertama kau tinggalkan aku tergeletak mernangis lelah di kamar hotelsetelah karena orangtuamu memangilmu untuk pulang karena jam malammu sudah tiba, waktu itu aku masih muda 15 tahun”.
Maaf Empat… mungkinkah? ”Apakah ada ada kata maaf yang keempat untukmu walau hari ini kau datang dengan bersujud menangis dan walaupun aku tahu anakmu merindukan pejantan sepertimu aku sangat membencimu dengan segala cinta yang ada padaku.”
I miss U Honey… hanya itu yang terucap di detik aku memaafkan kelelahan diriku mencintaimu.

makassar 2007

JEJAK KEARIFAN PASSOMPE' (PERANTAU)

Ketika pertama menjejakkan kaki di kota Balikpapan saya disapa seseorang  “PO’ mau kemana?”  dengan dialek agak mendayu,  dalam pikiran saya kata PO’ adalah kata sapaan  khas  orang-orang Balikpapan. Setelah begitu lama  baru saya sadari bahwa kata PO’ berasal dari kata SAPPO’ dalam terjemahan bahasa bugis adalah spupu  (ikatan keluarga jauh), di balikpapan sapaan ini menjadi tanda membangun kedekatan emosional dengan seseorang telah dekat atau yang baru dikenal.
Manusia Bugis sompe’ (merantau)  dan malleke’ dapureng (bermigrasi) bukan karena kelaparan, karena tidak adanya pekerjaan atau karena daerah asalnya tidak subur, tetapi kebutuhan akan freedom (kemerdekaan) serta kebebasan. Manusia bugis manusia merdeka mereka berharap kebebasan dalam mencari nafkah, kebebasan dari gangguan keamanan, kebebasan diri dari situasi yang mencekam dan sebagainya. Dalam kemerdekaan dan kebebasan itu mereka berharap tentang kehidupan yang lebih layak dan lebih sejahtera.
Pergolakan di tanah bugis pada abad 17 membuat manusia bugis sompe’ (merantau) ke segala penjuru dunia, mereka mediami  angke, johor ,loloangbugis bali, kampong bugis singapura, sampai cape town. Para perantau ini membangun sketsa politik dimana tempat mereka berpijak, mereka dikenal sebagai pasukan yang tangguh dan punya kesetiaan politik, ini dilihat bahwa kerajaan Selangor dan kerajaan Johor merupakan andil para perantau bugis. Kedalaman pengetahuan tentang maritim menjadikan mereka sebagai nahkoda yang ulung dan membagun jalur perdagangan dari pelosok nusantara sampai belahan dunia lainnya. Sisi lain juga membuat mereka dikenal sebagai perompak-perompak  ulung didunia disebut sebagai macazare ze rover.
Pasar Segiri konon diambil dari nama kota di sulsel (segeri)
(sumber detik .com)

Sangat mudah untuk menemukan to Ugi’ (orang bugis) di tanah rantau biasanya dapat ditemui didaerah pelabuhan dan pasar, karena to ugi dilahirkan dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dan juga dibekali dengan keberanian mengambil resiko. Mungkin ini tidak lepas dari nilai prinsip tellu cappa yang merupakan petuah turun temurun. Tellu cappa berisi “cappa lila” (ujung lidah), “cappa’ kawali” (ujung badik), “cappa laso” (ujung kemaluan).Ujung lidah sebagai penanda kemampuan bersilat lidah (berkomunikasi) hal ini sangat penting dalam berdagang dan bernegosiasi, Ujung badik penanda terkait dengan keberanian dan keteguhan terkait apa yang telah diucapkan, Ujung kemaluan sebagai penanda  harga diri (rasa malu) juga sebagai alat negosiasi pembauran sosial.
Manusia bugis dalam melekke dapureng  mempunyai sifat kepeloporan seperti kata pepatah “dimana bumi dipijak disitu langit di junjung”. Disetiap kota di bumi etam passompe’ membangun pundi ekonomi mereka di tanah rantau, mereka meyakini tanah yang mereka kelola adalah tanah yang dititipkan Tuhan untuk dibangun. Hampir semua kota di mana para passompe’ ini berdiam maka mereka mededikasikan seluruh apa yang dipunya untuk membangun kota seperti membangun tanah kelahiran mereka.  Mereka tidak menumpuk harta mereka di kampun tanah kelahiran mereka seperti suku perantau lainnya.
Generasi para passompe’ ini menjadi tokoh masyarakat bahkan mereka menjadi panutan politik, sebutlah ada empat  perdana menteri Malaysia yang keturunan bugis makassaar Tun Abdul Razak, DM Najib, Ahmad Badawi, dan Datu Huasin Onn. Secara sosial mereka berhasil melakukkan pembauran sehingga mereka diterima menjadi bagian penting dalam satu tatanan masayarakat tanpa kehilangan indentitas.
Dato Sri Mohd Tun Razak
 (sumber wikipedia.org)

Mali’ siparappe tokkong siparebba’  merupakan satu prinsip hidup yang menjadikan para passompe’ mempunyai ikatan primordial yang kuat,Mali’ siparappe tokkong siparebba’ diartikan saling berpegangan ketika hanyut dan berdiri dan jatuhpun selalu bersama. Passompe’ di perantauan mereka saling menguatkan dan saling memberikan dukungan mereka mengajak para penduduk tanah rantau untuk saling menguatkan. Pertemuan Saudagar Bugis Makassar yang digagas oleh Jusuf Kalla menegaskan bahwa ekspansi sosial ekonomi harus di bangun bersama dengan menjadikan kepeloporan passompe’ dimana tanah mereka pijak.
Saya cukup kagum melihat bagaimana para passompe’ ini mendedikasikan diri dalam membangun  kota-kota di Kalimantan Timur, seolah saya melihat jejak-jejak kearifan pendahulu saya di tiap-tiap kota di borneo.